Halo! Assalamu’alaikum semua. Kembali lagi di blog aku, Karya Firdasmanad!
Kali ini aku bukan mau nulis cerpen, kisah islami, atau pengalaman pergi ke
pameran buku. Apalagi, di situasi pandemi seperti sekarang yang mana semua
pameran buku ganti konsep menjadi pameran buku daring alias online.
Jadi, di sini aku mau cerita tentang pengalamanku “Membuat SIM C”.
Kebetulan, banyak juga nih yang penasaran. Gimana sih cara buat SIM C?
Oh iya, aku mengikuti prosedur resmi, jadi buat yang berharap cara instan
silakan cari di blog lain.
***
Sebelum masuk ke prosesnya, sedikit informasi bahwa aku melakukan rangkaian
tahap pembuatan SIM ini di kantor Polres Metro Bekasi Kota dekat RSUD Bekasi pada bulan Juni 2020. Jadi, harap maklum misalkan ada perbedaan
di wilayah kamu atau perbedaan peraturan saat kamu membuat SIM. Untuk informasi
akurat, silakan kunjungi laman terpercaya atau ke kantor setempat. Karena,
semua yang kutulis di sini, hanya berdasarkan pengalamanku di kantor tersebut
saat itu.
Pertama yang harus kamu lakukan itu mendaftar. Iya, daftar dong.
Daftarnya itu ke situs ini https://antrian.polrestrobekasikota.com/#!/.
Kamu bisa pilih nih mau ikut antrian pagi atau malam. Nah, setelah itu, kamu cukup isi form pendaftarannya. Dan, kamu bisa pilih
tanggal kapan kamu mau ke sana. Setelah mendaftar, tampilannya akan seperti ini.
Di kolom kategori kamu pilih pemeriksaan kesehatan SIM baru.
Pastikan kamu sudah sampai di tempat satu jam sebelum waktu yang
ditentukan. Oh iya, jangan lupa untuk mencetak atau print pdf
tersebut dan simpan tangkapan layar atau screenshot yang terdapat
tampilan QR Code. Jangan lupa pula untuk membawa KTP asli dan fotokopi
KTP sebanyak 5-10 buah.
***
Pada saat hari-H sesampainya di lokasi, kamu langsung pergi ke tempat
pemeriksaan kesehatan. Di sana, kamu akan tes buta warna. Sebelum tes, kamu
akan diminta berkas berupa pdf pendaftaran, satu fotokopi KTP, dan biaya tes
kesehatan (25k). Oh iya, di setiap tahap pendaftaran, kamu akan diminta
fotokopi KTP, jadi posisikan fotokopi KTP-mu mudah dijangkau.
Setelah itu, kamu pergi ke lokasi pembuatan SIM utama. Lokasinya sedikit
jauh dari tempat pemeriksaan kesehatan. Sebelum masuk ruangan, kamu harus
meletakkan KTP asli. Dan kamu akan diberikan semacam kalung ujian
seperti saat kita dulu sekolah yang menandakan bahwa kita memang peserta tes
SIM.
Lalu, kita akan diarahkan ke tempat pembayaran tes SIM.
Pembayarannya berbeda-beda untuk: pembuatan SIM baru, perpanjangan, dan
pembuatan SIM A maupun C. Semua berbeda. Biayanya berkisar 100-300k
sudah dengan asuransi kecelakaan. Pada saat itu, aku mengantre cukup lama. Mungkin
karena pekan pertama atau kedua diberlakukannya new normal.
Lanjut, sesampainya di loket kamu akan diminta membayar sesuai keperluan
kamu dan fotokopi KTP. Jika sudah selesai, kamu akan diberi berkas
SIM, kartu asuransi kecelakaan, dan kwitansi pembayaran. Berkas SIM itu
terdiri dari berbagai kertas yang sudah distreples sejak dari tahap pemeriksaan
kesehatan. Di berkas tersebut pula, kamu diminta untuk mengisi formulir.
Untuk mengisi formulir tersebut, dipersilakan untuk mengisi di tempat yang
disediakan. Di tempat tersebut pula, ada pulpen yang bisa digunakan. Akan lebih
mudah dan cepat jika kamu membawa pulpen sendiri. Panduan pengisian
formulir juga dijelaskan di dinding dengan ukuran cukup besar. Kamu bisa
mengisi di meja sembari berdiri dengan pulpen gratis atau mengisi di kursi yang
disediakan dengan pulpen yang kamu bawa.
Setelah lengkap, kamu masuk ke ruangan lain di tempat tersebut untuk foto
close up, tanda tangan, dan penyinkronan data dengan sidik jari. Pada
saat itu, aku juga harus mengantre meskipun tidak sepanjang antrean pembayaran.
Seperti biasa kamu akan diminta menyerahkan berkas SIM dan akan
dikembalikan setelah proses selesai.
Kemudian, kamu harus menyerahkan berkas SIM ke penjaga ruang tes
teori tidak jauh dari ruang tersebut. Setelah sesi sebelumnya selesai semua,
kamu akan dipanggil beserta rombonganmu untuk melakukan tes teori dengan
menggunakan komputer yang disediakan. Kita akan diberi arahan yang menjelaskan
teknis pengerjaan soal tersebut.
Teknisnya yakni, soal yang diberikan berjumlah 30 soal dengan
pilihan jawaban hanya benar atau salah. Waktu pengerjaan 1 menit per
soal dengan soal berbentuk teks, audio, dan visual. Minimal
jawaban benar yakni 21 soal. Saat itu, aku benar 22 soal jadi lanjut ke
tes praktik. Di dalam ruangan, disediakan headphone untuk mendengar soal
audio. Jika sudah selesai, kita bisa langsung keluar untuk lanjut ke tahap tes
praktik. Jika belum lolos, harus mengulang tes minggu depan.
Sebelum tes praktik, jangan lupa untuk mengambil kembali berkas SIM dan
pergi ke ruang tunggu tes praktik. Di ruang tunggu, kamu pergi ke meja yang ada
petugasnya dan menyerahkan berkas SIM. Di sana, kamu harus mengisi
beberapa data. Kamu juga akan ditanya motor apa yang akan kamu gunakan dengan
pilihan matic atau gigi dan mengisi data di buku yang disediakan.
Saat namamu dipanggil, kamu akan diarahkan untuk ke ruang tes praktik. Alur
jalan yang harus dilalui seukuran lapangan voli dengan beberapa model belokan.
Peraturan pada saat tes praktik yakni, dilarang menjatuhkan patok dan
menurunkan kaki sama sekali. Sedikit informasi alur jalan yang harus
dilewati yaitu, jalan lurus, belok kanan, lurus lagi, huruf U, dan angka 8. Setiap
patok berjarak sekitar 50 cm±.
Percobaan pertama aku gagal di angka 8 persis di tengah-tengah membentuk
angka 8. Karena gagal, aku harus mengulang minggu depan. Seperti peserta lain
yang gagal di tahap tes teori atau praktik wajib untuk datang kembali
minggu depan pada pukul 8-9 pagi.
***
Seminggu setelahnya aku tes ulang bersama rombongan yang juga pernah gagal.
Sebelumnya, aku juga sudah latihan bersama ayahku. Ia memberikan beberapa tips
lolos tes praktik SIM C. Pertama, saat belokan tajam, usahakan untuk
mengarahkan motor ke ujung garis pembatas antara dua patok. Sehingga, saat
membelok akan lebih mudah dan kecil kemungkinan untuk menjatuhkan patok atau
menurunkan kaki (ini tuh karena bakal banyak jalan buat gerak gitu loh). Kedua,
saat latihan bentuk angka 8 sekecil mungkin di lapangan tanpa menurunkan kaki.
Ketiga, lakukan tips kedua berulang-ulang sampai percaya diri. Keempat, lakukan
tips pertama saat di tempat tes praktik.
Setelah itu, kamu cukup menunggu SIM jadi di ruang tunggu. Selesai. Semoga
beruntung dan semoga pengalamanku ini bermanfaat bagi kamu yang ingin membuat
SIM C. Jika masih ada yang ingin ditanyakan silakan bertanya di instagramku
@firdasmanad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar