Cari Karya

Kamis, 18 Februari 2021

Road to Bright Scholarship #2 (Tips Lolos BS)

Berikut ini tips lolos beasiswa Bright Scholarship versi aku:

1. Niat karena Allah

Yap. Luruskan lagi niatnya. Jangan semata-mata karena uang. Jika kita sudah niatkan semua karena Allah, insyaallah Yang Maha Kaya akan memberikan rezeki tidak hanya dari beasiswa aja kok! Percaya deh. Tiap kejadian ada hikmah yang menanti untuk dipetik bagi hambanya yang mengetahui (cerdas).Yuk kita renungkan lagi langkah-langkah kita untuk kebaikan atau hanya duniawi semata.

2. Minta restu dan doa orang tua

Poin ini kadang kita lupakan. Namun, hal ini harus tetap dilakukan bagiku sebagai bentuk ikhtiar. Apalagi, ridho orang tua ridho Allah juga kan? Jadi tidak mungkin kulewatkan momen penting seperti mendaftar beasiswa tanpa restu mereka.

3. Berpikir positif

Aku pernah mengikuti pelatihan NLP yang salah satu bahasannya menjelaskan  pentingnya hal ini. Dalam banyak kondisi mungkin sadar atau tidak sadar kita merasakan efek dari berpikir positif. Hal ini juga berlaku dalam mendaftar beasiswa. Jauhkan pikiran-pikiran seperti “kayaknya enggak mungkin lolos deh”, “masa sih gua bisa lolos”, dll. Jangan! Hal itu akan berpengaruh terhadap progres kita dalam mempersiapkan pendaftaran beasiswa. Jadi, semangat! Potensi kita begitu berharga loh jika kita mau melihatnya.

4. Persiapkan jauh-jauh hari

Kabar kurang baik untuk kaum deadliners. Karena berdasarkan pengalamanku, ada satu beasiswa (beasiswa KSE), yang sangat sulit diakses website pendaftarannya. Sampai aku menyerah (apalagi rumahku akses internetnya kurang memadai). Hal-hal seperti ini bisa dicegah jika mendaftar dari jauh-jauh hari bukan?

5. Buat folder gdrive berisi scan dokumen penting

Kondisi yang serba daring menuntut pendaftaran beasiswa pun juga serba daring. Kalau dulu aku perlu menyiapkan fotokopi dokumen sebanyak mungkin, hal itu sudah tidak berlaku lagi. Kegunaannya apa membuat folder seperti itu? Hal ini akan memudahkan tiap mendaftar beasiswa. Tidak hanya beasiswa bahkan, pendaftaran apa pun itu akan terbantu karena membuat folder khusus ini. Apalagi jika kita mengetahui infonya mepet-mepet tenggat waktu pendaftaran. Kita tidak perlu repot-repot scan dokumen lagi.

6. Buat esai yang spesifik

Tidak jarang, beasiswa mensyaratkan esai sebagai salah satu cara menyeleksi pendaftar. Tema yang diberikan pun biasanya umum. Untuk beasiswa Bright Scholarship, tema esainya adalah “Aku untuk Indonesia”. Sangat umum bukan? Aku pun berpikir kontribusi apa yang bisa kulakukan untuk Indonesia? Akhirnya aku mengambil judul “Aku, Literasi, dan Indonesia”. Esai tersebut menjelaskan tentang kontribusiku terhadap Indonesia melalui literasi. Kunci membuat esai yakni spesifik. Hal tersebut yang akan membedakan kita dari pendaftar yang lain.

Oh iya, aku buka mentorship esai loh. Tidak hanya esai beasiswa saja, tapi juga esai ajang duta, PTN, organisasi, dll. Infonya ada di akhir tulisan ini ya! Terima kasih.

7. Teliti sebelum mengirim berkas

Manfaat besar yang didapatkan penerima beasiswa tentu sebanding dengan pemberkasan yang merepotkan. Jadi perhatikan baik-baik, apakah semua berkas sudah lengkap? Cek lagi dari akun atau website resmi penyelenggara beasiswa. Jangan segan bertanya kepada narahubung beasiswa tersebut jika ada syarat yang membingungkan. Atau kamu bisa bertanya kepada orang yang pernah lolos beasiswa tersebut. Sekaligus, bisa minta tips dan trik lolos tentu saja.

8. Berlatih menjawab pertanyaan wawancara

Saat SMA tiap kali wawancara, aku tidak pernah absen mengunjungi situs tentang pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara. Menurutku itu penting untuk mengurangi filler word. Apa itu? Filler word adalah sebuah kata yang diucapkan seseorang sebagai jeda untuk berpikir atau ketika orang tersebut ragu-ragu ketika berbicara (natakomunikasi.com). Contohnya seperti “hmm”, “eee”, dll. Akan lebih baik jika kamu merekam diri sendiri dalam menjawab pertanyaan. Perhatikan berapa filler word yang keluar dan gestur kamu. Ulangi terus untuk mengurangi filler word dan memperbaiki gestur. Fyi, aku juga kadang mengucapkan filler word kok. Jadi, semangat ya! Aku juga masih perlu banyak belajar dalam hal public speaking, hehe.

9. Kuasai berkas, potensimu, dan instansi pemberi beasiswa

Poin ini tidak kalah penting saat wawancara. Jangan sampai kita terlihat tidak memahami berkas yang kita kirim sendiri. Baca kembali CV, esai, dan berkas lain yang dikirim.  Potensi yang kita miliki juga harus dipahami betul. Ingat, tiap kita memiliki potensi jika mau melihatnya. Perhatikan juga hal yang instansi butuhkan. Usahakan tiap menjawab pertanyaan seakan-akan kamu adalah solusi dari masalah mereka. Kunjungi website dan Instagram instansi untuk memahami visi, misi, dan hal-hal yang mereka jalankan. Akan sangat memudahkan untuk menjawab pertanyaan pewawancara jika visi dan misi kamu sejalan dengan instansi. Jika tidak, mulai pikirkan kemungkinan jawaban yang bisa diberikan dari potensi yang kamu miliki. Kuncinya tetap tenang saat menjawab pertanyaan yang sekiranya di luar ekspektasi. Tiap gestur akan sangat terlihat jika kita seperti tidak siap.

10. Gestur dan penampilan juga penting

Sempat disinggung di dua poin sebelumnya tentang gestur. Yap, begitu pentingnya gestur karena saat kita tidak percaya diri gestur yang terlihat akan berbeda. Tersenyum akan membantu kita lebih percaya diri dan terlihat ramah di mata pewawancara. Jangan menunduk atau menyilangkan kaki dan tangan. Badan tegap dan kepala tegak lurus. Berikan eye contact pada pewawancara. Kamu bisa menyiasati melihat keningnya jika takut melihat mata mereka. Tunjukkan attitude yang baik saat masuk dan keluar ruangan, seperti ketuk pintu, salam, dll. Kenakan pakaian yang terlihat profesional, minimal sopan dan tidak terlalu terbuka. Jangan menggunakan make up yang terlalu tebal yang penting terlihat segar dan tidak pucat.

11. Berikan closing statement terbaik

Sebelum selesai wawancara, biasanya pewawancara akan bertanya “Ada yang ingin ditanyakan atau disampaikan?”. Manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya yang ingin kamu tanyakan soal beasiswa. Dan... kamu bisa memberikan closing statement yang meyakinkan seperti “Terima kasih sebelumnya kepada (sebutkan nama dan jabatannya jika tahu, jika tidak kamu cukup menyebutkan pewawancara) atas kesempatannya...”. Selanjutnya, kamu bisa meyakinkan mereka bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk menerima beasiswa. Sebutkan lagi potensi yang kamu miliki dan bisa diberikan kepada instansi. Jelaskan juga bahwa kamu sangat membutuhkan beasiswa ini dan apa yang akan kamu gunakan dengan beasiswa ini secara singkat.

12. Berdoa

Yap. Ikhtiar kamu sudah selesai. Selanjutnya perbanyak berdoa dan biarkan Allah yang menentukan keputusan terbaik-Nya. Ingat, tidak lolos bukan berarti gagal. Allah mempersiapkan yang terbaik bagi tiap hamba-Nya. Aku bersyukur karena sudah sekitar tujuh beasiswa gagal. Kenapa? Karena beasiswa yang kuterima tidak hanya mendapatkan uang saku tapi juga pembinaan tahfidz, tahsin, prestasi, dll. Pembinaan seperti ini yang jarang kutemui di beasiswa lain.

13. Evaluasi

Yuk dilihat lagi kesalahan kita apa (sekalipun lolos). Biasanya kesalahan terbanyak di wawancara (kalo aku sih begitu, hehe). Evaluasi itu nantinya akan memudahkan kita jika harus wawancara lagi atau mendaftar beasiswa lagi. Ketika kamu membaca ini, kamu sudah selangkah lebih maju dibanding pendaftar beasiswa yang lain. Jadi, semangat! Potensi kamu begitu berharga untuk digali dan diperdalam.

Info Mentorship Esai

Wah enggak nyangka banget bisa sampai 13 tips yang aku berikan. Semoga membantu ya, pejuang beasiswa! Oh iya, seperti yang aku jelaskan sebelumnya bahwa aku buka mentorship esai nih. Mentorship esai yang aku tawarkan, yakni: beasiswa, ajang duta, PTN, dan organisasi atau komunitas. Simak dulu ya kenapa kamu harus ikut mentorship ini?!

  1. Berpengalaman menulis lebih dari 25 esai (beasiswa, ajang duta, PTN, organisasi, program ke LN, lomba, sastra, dll).
  2. Berpengalaman di bidang literasi lebih dari 4 tahun.
  3. Lolos seleksi esai beasiswa Bright Scholarship 2020.
  4. Lolos seleksi esai program International Scholarship Workshop 2019 ke Malaysia.
  5. Lolos seleksi esai Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2018.
  6. Lolos seleksi portofolio jurusan D3 Penerbitan Polimedia Kreatif Jakarta jalur PMDK-PN 2019.
  7. Lolos seleksi esai BEM Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNJ 2020.

Sudah enggak ragu lagi kan? Yuk, ikut mentorship esai bareng aku. Informasi lebih lanjut silakan DM ke Instagram @firdasmanad.