Cari Karya

Rabu, 15 November 2017

Cintanya Tanpa CintaNya

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. Seperti biasa, kali ini saya akan memberikan secuil kisah fiksi yang Insyaallah dapat menginspirasi anda. Silakan.

Dedaunan kering terus gugur saat sore mulai pergi. Siluetnya masih membayang di angan ini. Pikiran tentang dia masih berputar di kepala mungilku. Inikah yang namanya cinta? Kala terkasih selalu memenuhi memori.

Sepatah kata sapaan darimu menciptakan rona bahagia di bibir. Tak peduli daya handphone yang berubah warna merah. Segera kubalas dengan emoji senyum. Dialog demi dialog terjalin lebih lanjut. Saat ‘ku tengah mengetik barisan kalimat, tetiba layar menjadi hitam.

“Sial, baterai habis.” Umpatku.

Aku berlari kecil menuju kamar dan mulai mengisi daya handphone. Kuhempaskan tubuh ini di ranjangku. Gurat senyumnya tergambar manis di langit-langit kamar. Kugapai bayangmu bagai di dekatku kini.

Merdunya lantunan azan maghrib menyadarkan lamunanku. Kalimat istighfar terlontar begitu saja dari mulut ini. Apa yang kuperbuat? Salahkah cinta ini padanya? Enggan badan ini beranjak dari tempat ternyaman di dunia. Kusetel radio di atas laci dengan lunglai. Alunan ayat-Nya benar-benar menenangkan hati. Kuhapal betul ayat ini, Q. S. 4: 1.

Bodohnya aku. Dengan tanpa dosa aku mencintainya tanpa sadar siapa pencipta cinta. Pemudi apa aku ini? Pemudi muslim sejati tak munhkin menyalurkan cinta saat belum halal. Mereka pasti mampu menahan hasrat itu. Ya, aku harus berubah. Takkan kusia-siakan anugerah yang Sang Maha Cinta berikan.

Bagai tersetrum listrik. Kisah di atas benar-benar masih sering terjadi khususnya bagi teman-teman semua yang sepantar saya. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh rahmat-Nya. Aamiin. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla illaha illa anta astaghfiruka waatubuilaih. Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

2 komentar:

  1. Puitis. Untuk tulisan masih ada beberapa yang salah typo deq. Bisa dikoreksi ke depan yach

    BalasHapus