Sebelum masuk, aku sempat diberi sekotak snack. Isinya membuatku geleng-geleng kepala. Meski hanya terdiri dari tiga item seperti kotak snack kebanyakan, tapi aku benar-benar kekenyangan dibuatnya.
Tidak lama setelah snack tandas, MC mulai membuka acara. Aku mengedarkan pandang. Percaya atau tidak, kursi belum ada separuhnya yang terisi. Jumlahnya kurang dari seratus. Ini lebih semacam talkshow privat dibandingkan talkshow umum. Praktisi yang kuingat hanya kang Maman saat itu. Padahal, ia hanya tampil sebagai moderator. Tapi caranya bertutur begitu indah. Tidak hanya indah, tapi juga berwawasan luas.
Talkshow saat itu sangat berkesan bagiku. Karena, menjadi kali pertamaku bertemu “artis”. Saat itu, belum berani nyaliku untuk berswafoto di akhir acara. Hanya melihat kebahagiaan penggemar setia mereka yang berbondong-bondong mengajak foto bersama idolanya.
Di pintu keluar, aku diberi kenang-kenangan buku kang Maman oleh panitia acara. Berharga sekali bagiku. Aku juga menyempatkan mampir ke pameran buku dengan beragam model diskon. Ada yang diskon 10% bahkan seharga 10 ribu. Tidak lupa kucomot salah satu buku agar tidak menyesal jauh-jauh ke mari.
Aku ingin mengulang lagi cerita itu. Terlebih bersama seseorang. Acara ini dihadiri tanpa seorang teman lagi di sampingku. Tidak ada yang bisa. Apalagi, keuntungan yang didapat begitu besar. Sungguh jahat jika aku tidak membagi kebahagiaan ini.
#WriteFromHome #Day6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar